Tgk. Muhd. Daud Beureu-eh; Ulama, panglima, dan Pemimpin Aceh

in #writing7 years ago

220px-Teuku_Daud_Beureueh.jpg
Photo dari google

Tidak banyak orang yang punya talenta beragam dan mampu mengemban keahlian sekaligus serta mendapat pengakuan luas baik kawan maupun lawan. Biasanya orang hanya mahir pada satu bidang saja, misalkan menguasai keagamaan namun tak mengerti tentang militer secara khatam, militer dan pernah jadi penguasa namun kemampuan agama hanya tergolong pada orang-orang awam.

Berbeda dengan Tgk. Muhd. Daud Beureu-eh, sosok yang terlahir pada 17-09-1899 di kabupaten Pidie ini memiliki kemanpuan ekstra yang melebihi rata-rata masyarakat saat itu. Pria dengan perawakan tinggi sedang dan langsing ini mempunyai kharisma yang luar biasa bagi masyarakat pidie khususnya dan aceh umumnya.

Mengawali pendidikan pada sebuah pesantren di Titue walau hanya enam bulan. Kemudian hijrah ke pesantren Iie Leumbeue dengan durasi nyantri empat setengah tahun lamanya. Setelah "wisuda" di lembaga pendidikan Islam ini, tokoh yang biasa disebut Daud Beureu-eh mendirikan Madrasah Saadah Abadiah di Blang Paseh, Sigli. Tujuan pendirian lembaga pendidikan Islam ini sebagai sarana untuk mengabdi dan mengemban amanah dari gure di pesantren. Memang kita sama-sama tahu, setiap santri yang lulus dan memperoleh ijazah dari pesantren dimintai oleh tuan guru untuk mengembangkan Islam dengan cara-cara diantaranya; mendirikan pesantren/balai pengajian/majlis ta'lim, mengajarkan ilmu agama, atau membantu terlaksananya pendidikan ilmu agama.

149137_134033116650748_127876370599756_166533_4134406_a.jpg
Photo dari google

Sebagai seorang yang ditampuk masyarakat dengan gelar teungku, Daud Beureu-eh mampu memberikan pencerahan keagamaan bagi masyarakat. Ini dibuktikan dengan suatu wajtu banyak masyarakat kampung Usi ( kampung asal isteri Daud Beureu-eh) yang semula pengikut ajaran-ajaran Al Hallaj kembali ke jalan yang benar. Selain itu, keberanian beliau untuk tegakkan amar ma'ruf nahi munkar ditunjukkan saat berkhutbah di Mesjid Raya Banda Aceh dengan pembahasan tuntas tentang Islam dan komunis. Ketika itu, lidah Daud Beureu-eh dengan ringanya menyatakan bahwa komunis adalah musuh Islam, dan setiap muslim mesti menjauh dari PKI. Sehingga dengan sikap tegas, lugas, menvonis seperti ini layaklah kiranya kita sebut dengan Teungku Muhd. Daud Beureu-eh dalam penyebutan nama tokoh tersebut.

Dalam kaitan dengan panglima militer yang koheren dengan Daud Beureu-eh, Hatta selaku wakil presiden mengangkat teungku sebagai gubernur militet dengan wilayah kekuasaan dari Aceh, Langkat, dan Tanah Karo. Saat itu banyak orang yang terheran-heran dengan keputusan pemerintah terhadap pengangkatan tersebut. Namun pemerintah punya catatan manis dengan Teungku Daud Beureu-eh, bahwa lelaki inilah yang mampu mempertahankan jiwa proklamasi dengan sekuat tenaga dan alat seadanya. Selain itu, teungku juga sebagai penyatu laskar-laskar jihad Aceh dengan TRI sebagai satu kesatuan dalam TNI. Padahal saat rencana penyatuan digulir, ada keengganan dari pihak laskar aceh untuk bergabung dan tunduk pada pemerintan pusat. Tampillah Teungku Muhd. Daud Beureu-eh ditengah-tengah pasukan guna mengatasi ketegangan dan mendamaikan persinggungan yang hampir nemuncak.

tengku-daud-beureueh-3.jpg
Photo dari google

Pada masa penyerahan kedaulatan kepada Indonesia, Aceh dijadikan provinsi dengan Teungku Daud sebagai gubernur. Tidak heran orang-orang dengan peran yang akan dimainkan oleh teungku selaku gubernur. Teungku Daud dianggap acceptable oleh masyarakat. Anggapan ini karena pola yang dikembangkan teungku dalam pembangunan menggunakan semangat gotong royong. Proyek-proyek berhasil diselesaikan mulai dari jalan-jalan, saluran-saluran irigasi, pemindahan sungai (krueng) yang memotong kota Sigli.

Kesemuanya dilakukan dengan slogan kerja bakti, gotong royong, proyek tidak dibiayai anggaran pemerintah.

pp.jpg
Photo dari google

Sebagai penutup, tulisan ini menggambarkan secuil dari apa yang telah dilakukan oleh Teungku Muhd. Daud Beureu-eh di masa lalu yang begitu besar. Harapan untuk masa akan datang...semoga Allah swt. mengutus lagi sosok yang menyerupai teungku dengan sebagai ulama, panglima, dan pemimpin bangsa.

Sumber: Peranan Tgk. Muhammad Daud Beureu-eh dalam Pergolakan di Aceh (M.Nur El Ibrahimy), WIKIPEDIA, Atjeh Cyber Warrior.