Nikmati Saja

in #writing6 years ago


Dokumen Pribadi

Hari ini hari apa ya ? Hari ini ternyata adalah hari senin, dulu sewaktu Saya masih sekolah hari senin merupakan hari yang paling tidak dirindukan kedatangannya. Kenapa bisa begitu, karena hari senin adalah hari dimana harus kembali berangkat ke sekolah dan melakukan upacara bendera, dimana kemaren adalah hari minggu yang dalam artian minggu adalah hari libur. Semua golongan seperti, pekerja kantoran dan guru, kecuali pihak rumah sakit yang tidak ada kata libur. Dapat kita bayangkan bagaimana jadinya kalau rumah sakit ditutup hari minggunya.

Tetapi bagi Saya semua hari sama saja, apalagi saat - saat seperti ini yang kegiatan perkuliahan diliburkan karena ujian akhirnya sudah selesai. Dan sekarang ini adalah waktunya menanti hasil dari perkuliahan kita selama satu semester yang lalu, aduh deg - degkan juga menanti nilai keluar. Semester enam ini Saya hanya mengambil enam mata kuliah (MK) saja, padahal biasanya bisa mengambil 8 buah mata kuliah. Atau masimal 24 SKS, tetapi karena semester ini sudah tidak ada mata kuliah lain di semester ini.

Membosankan juga rasanya kalau dirumah terus, apalagi ditambah dengan pekerjaan sehari - hari yang lumayan melelahkan. Tetapi penat juga rasanya kalau kuliah terus - terusan, sesekali hilangin penat dengan jalan - jalan gitu, cari suasana baru, hilangin stress. Tapi kalau tidak ada kegiatan malas juga keluar rumah, malah lebih senang menghabiskan waktu dirumah terus. Aduh kok aneh ya, Ya namanya juga manusia gak pernah puas banyak mengeluhnya. Seperti ini misalnya, jika kita setiap harinya menikmati teh, tapi jika suatu hari kita tidak punya teh, dan hanya punya segelas kopi, maka nikmati saja kopi yang ada. Ada orang yang menikmatinya hidupnya dengan apa yang ada tanpa mempersulit dirinya dengan hal - hal yang tidak mungkin.

Sore itu ketika Saya sedang duduk santai sambil mendengarkan beberapa musik yang apabila Saya mendengarkannya, akan mengingatkan saya pada seseorang. Seseorang yang jauh dimata, namun selalu ada dihati. Ketika rindu melanda Saya hanya bisa mengenang dia, tak perlu menjelaskan kepada dia bahwa Saya sedang merindukannya. Cukup aminkan dia di dalam doa, ya hanya itu yang bisa Saya lakukan. Saya percaya apapun yang sudah ditakdirkan untuk Saya, tak akan pernah menjadi milik orang lain. Begitu juga sebaliknya, yakin saja semua akan indah pada waktunya. Begitu kalimat yang sering diucapkan orang - orang, hehe.

Sedang asyik - asyik nya melamun gak jelas, tiba - tiba Saya dikagetkan dengan kedatangan adik Saya satu - satunya. Orang lagi bad mood malah di ajak jalan - jalan, gak tau apa orang lagi malas - malasnya untuk beranjak dari tempatnya. Katanya "Ayo cepat bangun mandi !" "Iya" jawab Saya sambil bermalas - malasan. Selesai mandi dan bersiap - siap kami pun berangkat, entah mau kemana Saya pun bingung ini. Setelah berdiskusi antara makan bakso, makan rujak atau ingin duduk santai sambil menikmati gorengan dipinggir jalan.


Dokumen Pribadi

Akhirnya kami memilih duduk - duduk saja sambil menikmati gorengan dan minum air jahe (Mandret bahasa Acehnya). Karena hari yang semakin sore yang membuat rujak atau bakso yang tidak mungkin untuk dijangkau lagi. Untuk alternatifnya kami memilih yang dekat - dekat saja.


Dokumen Pribadi

Sampai disana kami memesan gorengan, ada tahu isi, pisang goreng dan tempe goreng. Serta Saya sendiri memesan minuman Mandret, biasanya minuman ini untuk menghangatkan tubuh, sedangkan adik Saya ingin menikmati air tebu dingin saja. Katanya lebih segar, karena cuaca pun lumayan panas. Sambil menikmati gorengan kami asik memerhatikan orang yang lalu lalang di jalan, kebetulan kami duduk di dekat jalan Medan - Banda Aceh. Kami tak berlama - lama disana karena haripun sudah mulai gelap, selesai makan - makan dan minum - minum akhirnya kami memutuskan untuk kembali kerumah.

Terimakasih telah berkunjung ke blog Saya.
Regards
@niniandini