Cerita angsa dalam keluarga kami

in #life3 years ago (edited)

16344617214891539089525.jpg

Hai Steemian semua? Sore ini saya melihat empat ekor angsa berada di tepi jalan. Saya khawatir jika ada kendaraan lewat bisa tertabrak. Saya segera dekati mereka dan menggiringnya masuk pekarangan. Kami punya beberapa hewan ternak. Salah satunya adalah angsa. Hewan ini kami piara sejak lama. Dari sepasang angsa lalu bertambah. Di pekarangan yang ada kami biarkan mereka berkeliaran. Meskipun terkadang keluar ke jalan. Nah, pada kondisi seperti ini kami akan menggiring angsa masuk ke pekarangan.

1634461455720-463713421.jpg
Ada beberapa alasan yang menyebabkan kami memilih angsa sebagai hewan piaraan. Keuntungan punya angsa lebih banyak sehingga kami memeliharanya.

Keuntungan

1. Daging
Satu ekor angsa bisa mencukupi kebutuhan daging saat keluarga besar sedang berkumpul. Rasanya yang jauh lebih enak dari pada ayam broiler membuat kami akan menyembelih dan masak angsa sebagai salah satu menu.
2. Telur
Telur angsa tergolong besar ukurannya. Jika kita memasak omelet kita bisa memilih telur angsa sebagai alternatif.
Bahkan, pada beberapa orang telur yang gagal ditetaskan bisa digunakan sebagai sarana ritual untuk menolak bala.
3. Bulu
Bulu angsa sering digunakan sebagai bagian dari pena. Pena dengan buku angsa membuat terlihat lebih klasik dan tradisional.
4. Alarm dan penjaga alami
Salah satu alasan yang tidak bkleh dilupakan adalah angsa bisa menjadi penjaga malam yang baik. Mereka akan memberikan sinyal dengan suara yang keras jika sesuatu yang dianggap bahaya. Jika ada orang asing atau hewan lain yang mengancam mereka akan mengeluarkan teriakan.
Tak jarang mereka juga menyerang orang yang tak dikenali mendatangi teritorial mereka. Teriakan angsa ini tentu bisa mengagetkan tamu atau membangunkan pemiliknya.

16344616708215490321.jpg

Kerugian

1. Porsi makannya banyak
Angsa memiliki porsi makan yang besar. Untungnya, kami punya banyak limbah baik bekatul, sisa nasi atau pekarangan yang cukup sehingga angsa masih bisa mencari makan di kebun.
2. Agresif
Sifat suka menyerang ini kadang membuat anak-anak takut. Untuk itu kami mengajarkan kepada anak-anak agar tetap berani. Jika anak tidak takut dan berani mendekat sambil memegang ranting maka angsa juga akan takut.

1634461534639-150162417.jpg
Mengingat manfaat yang kami dapatkan lebih banyak maka kami tetap memelihara angsa .
Demikian tulisan saya kali ini semoga bermanfaat
Salam hormat saya dari Indonesia
@rokhani

Terima kasih telah mampir dan membaca postingan saya. Saya berharap anda menikmatinya. Saya sangat mengapresiasi dukungan baik berupa upvote, komentar, resteem dan lainnya.