Berusahalah Menghibur Diri Tanpa Mengganggu Orang Lain

in #indonesia7 years ago (edited)

dusta dalam canda.jpg

Semua orang memiliki kegundahan, stress, pikiran tidak tenang dan lain-lain dan sangat membutuhkan hiburan.
Dalam menghibur diri, berusahalah agar tidak mengganggu hati orang lain. Di dunia ini, tidak ada alat maupun manusia yang mampu mendeteksi isi hati. Terkadang wajahnya bisa dikatakan ketika kita mencandainya memberikan ekspresi yang biasa, namun dalam hatinya penuh kutukan kepada orang yang mencandainya.

Bercanda bukan tidak boleh, bercandalah yang sesuai seperti yang pernah kita melihat contoh Nabi saw bercanda.
Ada 3 hal yang mempengaruhi hati sehingga hati mudah tertutup

  1. Banyak Bicara
  2. Banyak Ketawa
  3. Banyak Makan

Tiga perkara tersebut saja sudah sangat berpengaruh pada hati. Bila hati tertutup maka akan sangat berbahaya, kita tau defini halal haram, tau cara membedakan barang halal dan haram, akan tetapi bila hati tertutup, bila barang itu sudah ditangan kita, kita tak mampu mendeteksi barang itu adalah haram.

Apalagi sampai terlalu banyak bicara sehingga mengucapkan sesuatu yang tidak nyata, tampaknya memang tak akan menyakiti orang, tapi hal tersebut adalah perbuatan sia-sia. Masuk ke dalam PS (permainan setan)

Pertama-tama setan akan berusaha mencegah orang yang melakukan yang wajib, bila tidak mampu maka dia akan mengelabui orang tidak berbuat yang sunnah, bila tidak berhasil, maka dia akan mengelabui orang agar berbuat yang mubah saja, intinya bila tak mampu membuat orang berdosa, dia akan tetap berusaha agar orang tak menambah amal kebajikan.

Nah, apalagi kita sering menunjukkan ucapan atau sikap yang sia-sia. Bahkan kita tahu hal itu sia-sia, kita sangat cukup ilmu dengan itu.

21878992_380342862383798_3808624612653137920_n.jpg

Adab adalah patokan khusus untuk orang berilmu, orang yang sifatnya macam babi sekalipun akan berkata
"macam bukan anak pesantren saja, gak ada otak, gak ada adab sedikitpun"

Maksudnya ialah, pesanten adalah isinya ruang lingkup ilmu, orang bejat saja akan berpatokan adab yang paling penting bagi orang yang hidup dalam lingkungan ilmu.

“Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih“. (Q.S. Asy-Syuara: 42)

Zalim tidak mesti melukai fisik, melukai hati termasuk termasuk zalim. Seperti menunjukkan sikap atau hanya sebatas gerakan badan yang akan bermakna menyindir orang lain.

Ada satu contoh candaan berpotensi murtad, yaitu

"biasanya babi makan orang, tapi ini kebalikan, dia malah yang makan babi"

Memang makan babi hanya sebatas haram, namun perkataan ini memiliki arti yang babi itu buruk makan orang, kalau dia makan babi, berarti dia lebih buruk dari babi. Menghalalkan yang haram, mengharamkan yang halal adalah murtad. Bila dikaitkan dengan perkataan ini, manusia suci dituduh lebih haram lebih najis dari babi. Memang itu hanya candaan, tapi potensinya sangat berbahaya.

Di sini tidak membicarakan tentang ranah ada manusia yang disebut lebih buruk dari babi, misalnya tidak shalat itu lebih buruk dari kencing babi, ini memang benar tapi yang saya bicarakan di sini beda. Ini urusan bercandaan, urusan menjaga lisan.

Intinya adalah,

  1. Bila hendak menghibur diri, jauhkanlah dari berkata berlebihan. Berlebihan harus dihindari, apalagi sia-sia, sia-sia saja harus dihindari, apalagi menyakiti hati orang. Bila kita tak mampu mendeteksi hati orang, utamakan jaga diri sendiri.

  2. Setidaknya bila kita tidak mampu mengajari sahabat kita cara bersabar, usahakanlah jangan sampai diri kita jadi prajurit iblis, dengan sikap kita walaupun sikap itu tidak berdosa, akan membuat orang lain jadi didatangi oleh setan, paling kurang setan itu menggoda membuat dia marah atau sakit hati.

Don't make be Jahiliyyah.

Sort:  

good posting ya @rijalelkhaer
dont forget to vote back