GONCANGAN ITU MERENGGUT NYAWA KELUARGA SAHABATKU part 2

in #indonesia6 years ago

Sambungan dari Part 1

Tulisan ini sumbangan : Cut silvia inzariani, Meureudu
Untuk project Sosial


ImageSource

Di tempat Kelvin…


Kelvin dan keluarganya tidak menyadari akan goncangan yang pelan ketika itu. Kelvin tidur di kamar lantai dua, sedangkan orang tua dan adiknya dibawah. Ketika goncangan 6,4 itu datang. Seisi rumah Kelvin kaget dan terbangun. Mereka langsung pergi ke pintu keluar, tetapi tidak dengan Kelvin. Karena kepanikannya, Kelvin turun tidak melalui tangga rumahnya, akan tetapi Kelvin lompat dari lantai atas dan jatuh ke halaman sekolah kami yang tepat disamping rumahnya. Kalau menurut logika manusia, mustahil kalau Kelvin lompat dari lantai atas rumahnya dan jatuh ke halaman sekolah karena masih ada sedikit halaman disamping rumahnya. Tetapi pertolongan Allah tidak ada yang tidak mungkin. Kelvin hilang kesadaran dan tangan serta kakinya patah karena kejadian tersebut. Sedangkan orang tua dan adik-adiknya terjebak di dalam rumah ketika goncangan dahsyat itu berlangsung. Orang tuanya berteriak-teriak meminta tolong, namun apadaya. Setiap orang berusaha untuk menyelamatkan jiwa-jiwa mereka masing-masing. Keluarga Kelvin sangat panik ketika itu sehingga mereka tidak mengingat lagi kuncirumah, mereka hanya berteriak meminta tolong dan pada akhirnya keluarga Kelvin tertimbun dalam reruntuhan rumahnya. Aku tidak tau harus bagaimana ketika mendengar keadaan Kelvin dan keluarganya. Orang tuaku tidak ingin melepaskanku. Mereka takut akan datangnya gempa susulan. Keluargaku juga panik ketika mendengar keadaan keluarga Kelvin. Ketika keadaan sudah mulai sedikit aman, ayah mengendarai mobilnya dan membawa kami untuk melihat keluarga Kelvin. Sepanjang jalan yang kami lewati, hanya bangunan runtuh yang kami lihat. Ayah menghentikan mobilnya tepat di depanrumah Kelvin yang sudah rata dengan tanah. Hanya pondasinya saja yang tertinggal.


ImageSource

Innalillahiwainnailaihiraji’un.

orangtua Kelvin dan adik-adiknya di temukan sudah tidak bernyawalagi, kakiku tiba-tiba melemas dana kuterjatuh di tempat aku berdiri. Rasanya tidak mungkin, ini mustahil, baru kemarin kami berbincang banyak hal. Barukemarin kami dudukbersama. Lalubagaimanadengan Kelvin ya Allah, bagaimana dengan saudaraku, bagaimana dengannya ya Allah…
Ya Allah aku tidak sanggup untuk kehilangannya…
Kelvin di temukan oleh tim evakuasi dan dilarikan ke rumah sakit. Orang tuaku mengurus keluarga Kelvin dan aku mengunjungi Kelvin di rumah sakit. Tiba di sana Kelvin belum sadarkan diri,aku tidak tahu apa yang harus aku katakana ketika Kelvin sadar.
“Ma…ma...Ayah….”. rintih Kelvin.
“Kelvin!Vin, ini aku Fathir…”.
“Fat, gimana dengan keluargaku fat?” Tanya Kelvin.
Ya Allah aku harus gimana, melihat keadaan Kelvin seperti ini aku tidak tega ya Allah, aku tidak sanggup melihat dia terpukul….
“Fat, jawab aku! Bagaimana dengan keluargaku, tolong jawab aku fat!
Aku tidak sadar air mataku mengalir .
“Vin, om, tante, dan adek ditemukan sudah tidak bernyawa dalam runtuhan.”
Ya Allah tolong kuatkan dia, ya Allah…
“Fat, kamu bohongkan? Kamu tidak berkata jujur kan, kamu bohong sama aku kan?”
Suara Kelvin sudah mulai serak.
“Vin aku tidak bohong, vin ini semua kehendak Allah, kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi, kita hanya bisa bersabar dengan semua musibah yang menimpa kita.”
Aku mencoba menghiburnya, aku berusaha membuatnya tenang dalam pelukanku.
“Fathir apa aku sekarang sebatang kara? Aku tidak punya siapa-siapa lagi, keluarga ku pergi untuk selama-lamanya…”
Ya Allah, hatiku sakit mendengar kata-kata ini, ya Allah aku harus bagaimana, ya Allah berilah kami keikhlasan untuk menerima semua takdirmu.
Tiba-tiba nenek Kelvin dan pamannya datang menemui kami, neneknya datang dengan mata lembab bekas air mata langsung memeluk dan mencium cucunya itu.


ImageSource

“Cucu nenek yang paling nenek sayang, ayo kita pergi ketemu ayah dan mama…” ajak nenek.

“Ayah, mama, adek-adek Allah merindukan mereka dan allah tahu, kalau Kelvin adalah laki-laki yang kuat.”
Ya Allah aku tidak sanggup memendung air mata ku lagi, Kelvin di gendong pamannya karena kedua kakinya patah. Kami pergi untuk melihat jenazah keluarga Kelvin. Sesampainya kami disana, jenazah sudah dikafani hanya mukanya saja yang belum di tutupi.
Kelvin tidak sanggup melihat semua ini, Kelvin jatuh pingsan melihat jenazah kedua orang tuanya, kami berharap ini semua hanyalah mimpi buruk kami, tapi itu hanyalah sebuah harapan, sedangkan takdir berkata lain.
Sekaranglah saatnya bagiku untuk menepati janji pada ayah Kelvin untuk selalu berada disisnya. Ya Allah, tempatkanlah mereka di tempat orang-orang yang shaleh, terimalah mereka di sisimu ya Allah.
Akhirnya, jenazah keluarga Kelvin di bawa ke kampung halamannya dan di kebumikan disana, dengan keadaan Kelvin yang seperti itu, pamannya tetap ingin membawanya ikut dengan mereka ke kampung halaman Kelvin. Aku dan orang tuaku juga ikut dengan mereka. Kelvin baru sadar dari pingsannya setelah keluarganya di kebumikan. Aku melihat Kelvin seakan-akan dia tidak ada lagi semangat hidup, kini Kelvin tinggal di rumah neneknya, dia berdiam diri didalam kamar, wajahnya pucat, dia tidak menghiraukan siapa-siapa lagi. Aku duduk disampingnya, aku mengelus kepalanya.
“Vin, masih ingatkan bagaimana ayah kamu mrenaruh harapannya padamu, kalau kamu seperti ini bagaimana kamu bisa menjalankan amanah ayahmu, kamu tidak sendiri Kelvin aku akan selalu bersamamu, oang tuaku adalah orang tuamu, kita bersaudara Vin, aku akan selalu berada di sisimu.”
Aku tidak menyangka kalau kata-kataku menggerakkan hati Kelvin, membuatnya memiliki harapan lagi, tapi itu bukan hanya kata-kata, jujur dalam lubuk hati yang paling dalam aku akan terus bersama sahabatku.
“Fathir, kamu adalah satu-satunya sahabatku, kamu tidak akan pernah pergi dari aku kan?” Tanya Kelvin. “Iya, Vin kita saudara sampai kapan pun juga hingga takdir memisahkan kita.”

TAMAT

Postingan Sebelumnya: