Anwar Kecil Berhayal Jadi Burung

in #fiction7 years ago
![image]()
Semasa kecilku pernah mendambakan, andai saja aku jadi burung betapa indahnya hidup ini. Dunia jadi milikku dan teman-teman ku, yang tentunya juga bersayap lainnya. Menjelajah angkasa, menembus awan putih hingga langit biru di luar sana. Indah bukan? Menikmati setiap pemandangan indah yang tidak dilihat oleh teman seusiaku yang belum menjadi burung.

Mengepak sayap kemana saja yang ku inginkan atas kuasa Allah, yang memberikan kelebihan pada ku dan dengan bulu-bulu yang tertata rapi di dua sayapku. tentu saja, akan aku gunakan untuk berzikir pada-Nya setiap kepakan sayapku, sebagai bentuk syukur atas apa yang Allah hadiahkan kepadaku. Aku akan terus mensyukuri dengan memanfaatkan kan sayapku, terbang untuk mencari makan, bersenang-senang dan terus berzikir.

Dalam sehari, aku bisa saja terbang keliling dalam teritorial satu dua kabupaten, bahkan provinsi Aceh habis ku kelilingi, untuk sekedar bersilaturahmi dengan sesama spesies ku. Berkoloni, menikmati setiap detik indah di angkasa terbang tinggi sesekali menukik tajam bak rudal suriah yang dijatuhkan rezim diktator menghujam bangunan-bangunan serta seisinya. Teriak tangisan jiwa tak berdosa menggema terdengar jelas di angkasa. Lalu memutar haluan sembari memangsa beberapa serang kecil pengganjal perutku untuk dapat terus mengepakkan sayap.

Disuatu pagi, teman-teman sekasta denganku mengajak berpetualang di atas laut bebas, menikmati setiap jengkal alam laut dari udara. Terlihat beragam penghuni laut yang tak kalah nimatnya menyelam menyusuri laut hingga ke dasar Samudera Hindia, yang tidak bisa kami lakukan. Ikan-ikan kecil sedang bersatu mmbuat sebuah bentuk makhluk raksasa untuk menghindari dari amukan paus yang bisa melenyapkan seperlima dari keloni ikan kecil itu. Oh tidak, alam laut terlalu kejam, tak seindah alam burung yang terbilang kecil resikonya. Selagi ikan kecil berlari menghindari kejaran paus, kamipun menukik tajam memangsa satu persatu ikan kecil itu. Setelah kami merasa kenyang, kami pun kembali terbang di atas laut yang belum pernah kami kunjungi sebelumnya.

Sedang asyiknya menikmati alam laut, ibu memanggilku, *nyak kajeut manoe, jak sikula" (nak sudah waktunya mandi lalu pergi ke sekolah), panggilan ibuku membuyarkan segenap keindahan yang sedang ku hayal, betapa indahnya hidup jadi burung.

image

image

Sort:  

Neu bloe aju saboh kapai lagee bang wandi, bang. Hehehe

Hahaha lage ata abusyik Nyak Sandang tablo jeut???

Sebahagian dari fungsi burung dilakoni oleh Anwar kecil yang saat ini sudah menjadi Ayah dari si-kecil dan pendamping mamanya si-kecil, hampir setiap minggunya terbang (bersama extrailnya) melewati beberapa kecamatan dalam kabupaten yang berbeda, he he he.
Semoga frekuensi terbangnya dengan rating yang tinggi memberikan kebahagiaan didunia dan akhirat.