Poetry "Lambaian pena Putih"

in #esteem7 years ago

• ° • INTERESTED PENS • • • •
by: Risca Nanda Fontia

Stepping along the shadows of darkness, I tread the tread into the bowels of the earth. My step was very unpopulated, the moonlight became the best, and the ark became my home. If I can spread my hairless wings, I want to fly to the other country, For the sake of looking for a drop of black ink. Ink that I can fill in a pen. The pen is no longer lifeless since me, you stay away Do not let this hand discard the feeling contained in the pen. Do not let this heart search for a pen with new ink. Do not let this brain erase its memory. Because really, a pen without ink will not be good, so love without taste, Although can not choose, love on the tip of the pen can be a reason. I'm not a superhero who can paint without ink, I'm also not a fighter who can withstand pain, when loved without taste. Let dark night hug me, so I know the real love will come. Though it's just a painting, carved by an inked pen. But I'm sure, pen without ink, will also have a true love Because every flavor, will grow as time goes forward

boldTranslate to Indonesia

•••LAMBAIAN PENA PUTIH•••
oleh:Risca Nanda Fontia
Jatuh cinta, ketika mendengar namamu pertama kali,
Jantungku berdegup kencang saat nafasmu berhembus mesra,
Cahaya matamu sungguh indah dikala malam kau sinari.
Cintaku tumbuh dikala kau terbangkan sebuah pesawat yang mendarat diatas pundak.
Kutelusuri isi dari pesawat yang mendarat, betapa indah melodi didalamnya.
Suaramu seakan berada disini!
Didalam hatiku, dan selalu terekam didalam otak.
Apa kau tau? Cinta yang kau curahkan dari ujung pena mu itu,
Masih terkubur dalam, sangat dalam di hati ini!
Sering kuziarahi dimana tempatku mengubur cinta pena mu.
Kau menggoreskan sedikit kata cinta, namun telah membuatku jatuh cinta padamu.
Beri aku sedikit tinta itu, agar dapat membalas alunan melodi milikmu.
Agar lembaran kertas pun dapat merasakan apa itu cinta,
Karena cinta yang tergores oleh sebuah pena diatas lembar kertas,
Lebih mengandung makna yang begitu berarti,
Daripada cinta yang terucap lisan,
Akan hilang seiring dengan tertutupnya mulut berbicara.
Wahai, cinta penaku! Goreskan sedikit lagi kata manismu!
Tapi jangan sekalipun kau gores hati dengan pena yang kau miliki.
Karena sungguh, kau telah memberi pelajaran berharga
Bahwa cinta bisa tumbuh kapan pun, serta dimana saja
Termasuk di ujung pena.

Sort:  

Udah ngevote? :)

luar biasa :D

Udah selesai bacanya? :D

Mantap, kamipun diajak untuk memahami dan memaknai "cinta" dg tulus sepenuh jiwa, he he he.
Smg pena putih tetap memberikan "cinta yang sebenar-benarnya cinta".
Sukses ya @fontiaasca

Amin, sukses kembali :) jangan lupa follow nya

Bak pujangga cinta sejati.