MAKNA DARI AZAN YANG DICACI SANG KIDUNG

in #busy6 years ago

664xauto-azan-jam-10-malam-warga-heboh-datang-ke-masjid-ternyata-160511k.jpg

Sebuah puisi yang dibacakan oleh Sukmawati Soekarnoputri baru-baru ini mendapat kontroversi besar. Dalam bait yang di ucapkan oleh Sukmawati berisikan tentang islam yang mensyariatkan ummat-nya untuk menyeru dengan kalimat tertentu, yakni Adzan.

Dalam puisi tersebut dia berkata “Aku tak tahu syariat Islam. Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok. Lebih merdu dari alunan azan mu.”

Begitulah sepatah bait dalam sebuah puisi yang diucapkan oleh Sukmawati saat acara perhelatan peragaan busana tradisional yang juga berkaitan dengan adzan.

Akhir-nya puisi itu sangat banyak dikecam oleh oknum yang merasa tersinggung dan kecewa besar terhadap kata atau hinaan tersebut, di karenakan memperbandingkan suara adzan dengan suata kidung Indonesia dinilai sangat-sangat tidak pantas.

Ustadz Felixsiauw menanggapi hal tersebut dan menjelaskan dalam akun Instagram-nya tentang azan. Beliau siaran langsung di Instagram Story, Ustad menerangkan bahwa salah satu kegunaan azan adalah panggilan salat.

Kata beliau “Sebagaimana kita ketahui di dalam azan ada kalimat Allahu akbar. Di sini ada sesuatu yang dilupakan, bahwa negeri ini dibangkitkan darah perlawanannya oleh kalimat takbir, yang enam kali dilantangkan dalam azan yang engkau tuduh tak lebih merdu dibandingkan kidung ibu."

Adzan adalah seruan bagi umat Islam untuk memberitahu masuknya waktu salat fardu. Dan dikumandangkan oleh seorang muadzin setiap salat lima waktu, beserta di sunnahkan juga saat bayi di lahirkan oleh wali-nya.

Bukanlah ajang adzan tersebut untul merdu-merduan suara. Bahkan syarat menjadi seorang muadzin (Orang yang sedang adzan) tidak mensyaratkan kemerduan suara.
Syaratnya adalah, muadzin harus seorang muslim yang baik agamanya, juga diutamakan orang dewasa, namun anak-anak juga tidak apa-apa. Dan juga harus laki-laki dan bersuara lantang saat mengumandangkan azan.

Abu hurairah radhiallahu 'anhu pernah meriwayat kan hadist dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan tentang keutamaan azan dan orang yang menyerukan azan.
Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ، حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِيْنَ، فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثَوَّبَ بِالصَّلاَةِ أَدْبَر

Hadist yang lain dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu mengabarkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَيْءٌ إِلاَّ شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ