Status azan dua kali di hari jum`at

in #acehfiqh7 years ago

Melakukan azan 2 kali di hari jum’at merupakan bid’ah yang dilakukan oleh Usman Bin Affan
Bagaimana azan di hari juma’at di masa Rasulullah….?

azan.jpg

عن السائب بن يزيد -رضي الله عنه- قال: "كَانَ النِّدَاءُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوَّلُهُ إِذَا جَلَسَ الإِمَامُ عَلَى الْمِنْبَرِ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ -صلى الله عليه وسلم- وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ -رضي الله عنهما- فَلَمَّا كَانَ عُثْمَانُ -رضي الله عنه- وَكَثُرَ النَّاسُ زَادَ النِّدَاءَ الثَّالِثَ عَلَى الزَّوْرَاءِ" . رواه البخاري

Artinya (“Seruan adzan di hari jum’at mula-mula hanya di saat imam duduk di atas mimbar, hal ini terjadi pada zaman Nabi SAW dan zaman Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq dan Sayyidina Umar bin Khotob. Pada zaman Sayyidina Utsman bin Affan saat orang-orang semakin banyak maka Sayyidina Utsman menambahkan adzan yang ke tiga yaitu di zauro” )

3 azan dalam riwayat diatas yang di maksud adalah azan dan iaqamah. Dahulunya, di masa Rasulullah azan dan iqamah yang dikumandangkan pada hari jum’at hanya sekali. Kedua azan dan iaqmah ini di sebutkan dalam hadist 2 azan (أذنين) yaitu menamai iqamah sebagai azan karena keduanya sama sama sebagai pengingat bagi para jamaah. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah
بين كل أذنين نافلة لمن شاء
Artinya:(“Antara 2 adzan ada sholat sunnah yang sunnah untuk dilakukan bagi yang mau melakukan”).
.
Dimasa khalifah usman bin affan, dikarenakan para jamaah makin bertambah maka beliau menambah azan yang kedua. Penambahan ini merupakan perbuatan bid’ah.

Ibn Hajar Al-Asqolani di dalam Fathul Bari Juz 2 hal 394 berkata :
"والذي يظهر أن الناس أخذوا بفعل عثمان في جميع البلاد إذ ذاك؛ لكونه خليفةً مطاعَ الأمر"
Artinya“Yang bisa di fahami sesungguhnya orang-orang telah melakukan dengan apa yang dilakukan Sayyidina Utsman di setiap negeri pada waktu itu karena beliau adalah seorang kholifah yang harus dipatuhi perintahnya”.
Mematuhi perintah sayyidina usman pada hakikatnya mematuhi Rasulullah, karena Rasulullah pernah mengatkan sebagaimana diriwayatkan Imam Ibnu Hibban dan Imam Hakim.

من يعش منكم بعدي فسيري إختلافا كثيرا فعليكم بسنتي وسنة الحلفاء المهد يين الراشدين .

Artinya (“Siapapun yang hidup setelahku maka akan melihat perbedaan yang banyak, maka hendaknya kalian semua berpegang kepada sunnahku dan sunnah para Kholifah Ar-Rosyidin.”)
Sabda Nabi:
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
Artinya“Kamu wajib mengikuti sunnahku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang mendapatkan petunjuk dan menunjukkan jalan yang benar, berpeganglah dengan sunnahnya dan gigitlah dengan gigi gerahammu.” (HR. Ahmad)
Segi perdalilannya dari hadits, bahwa Nabi memerintahkan kepada kita untuk mengikuti sunnah Khulafa’ur Rasyidin, sedangkan Utsman termasuk Khulafa’ur Rasyidin, sehingga mengikuti adzannya adalah termasuk syari’at yang diikuti. Penambahan azan di masa Usman dimasanya ini tidak ada satupun sahabt yang mengingkari sehingga diamnya para sahabat bisa di jadikan hujjah. Dalam ilmu ushul fiqh di istilahkan “ijma sukuty”

yang membid’ahkan 2 adzan adalah membid’ahkan para sahabat-sahabat Nabi yang mulia dan sungguh benar apa yang disabdakan Nabi SAW,

إن أخر هذه الأمة يلعن أولها أخرها . حديث صحيح . رواه ابن ماجه

Artinya (“Sesungguhnya umat akhir dari umat ini akan melaknat para pendahulu-pendahulunya”)HR Ibnu Majjah
Terbukti sabda Nabi SAW pada zaman akhir ini ada orang yang membid’ahkan para salaf dan para sahabat Nabi SAW.